Jahe dan peppermint adalah duo herbal klasik yang bekerja sinergis untuk meredakan radang tenggorokan dan gangguan pencernaan. Gingerol dalam jahe (1-2% pada 2 cm akar segar) memiliki sifat anti-inflamasi setara ibuprofen dosis rendah, menurut Journal of Ethnopharmacology. Ia menghambat produksi prostaglandin yang memicu nyeri faring, sementara shogaol meningkatkan aliran darah lokal hingga 18%, mempercepat penyembuhan jaringan iritasi.
Peppermint dengan menthol 0,5% bertindak sebagai antispasmodik alami—merelaksasi otot polos saluran cerna dan esofagus bawah. Penelitian di Alimentary Pharmacology & Therapeutics membuktikan bahwa teh peppermint 2 cangkir/hari mengurangi kembung dan gas 40% dalam 4 minggu pada pasien IBS. Kombinasi keduanya menciptakan efek “lapisan ganda”: jahe melawan infeksi, peppermint menenangkan spasme.
Resep teh jahe-peppermint (250 ml/cangkir):
- Iris tipis 2 cm jahe segar (kupas kulit).
- Ambil 5-7 daun mint segar (cuci bersih).
- Rebus dalam 300 ml air selama 5 menit (api kecil).
- Saring, tunggu suhu turun ke 45-50°C.
- Minum hangat pagi (07.00) & malam (20.00).
Hindari gula rafinasi—gunakan ½ sdt madu manuka jika perlu manis. Jika tenggorokan sangat sakit, tambah 1 iris licorice root (manis alami + anti-virus). Dalam 3-5 hari, batuk kering berkurang, perut lebih rata, dan tidur lebih nyenyak tanpa gangguan tenggorokan.

